Pages

Minggu, 13 Maret 2011

Apa, Mengapa, Dan Kelebihan Vmware/Virtualpc




> Setelah membaca tentang vmware. akhirnya saya coba download vmware player. saya download file vmdk dan vmxnya dari http://www.easyvmx.com/ . Mungkin ada rekan-rekan yang pernah pakai vmware untuk server production yang mau berbagi pengalaman ? Rencana saya mau pakai vmware server yang free untuk win NT4, stabil nggak ya?
> sebenarnya apa beda masing2 produk vmware ( vmware server, vmware player, workstation, esx)
Kebetulan saya sudah implementasi VMware Server untuk production di beberapa client saya, sejak tahun 2004 (awalnya masih menggunakan VMware Workstation, VMware server ketika itu namanya masih VMware GSX)
Sejauh ini saya bisa merekomendasikan VMware. Beberapa contoh penggunaannya :
1. UAT server untuk birmingham.gov.uk
2. LTSP / thin-client server
3. Internet gateway server
4. Oracle server
5. Application server (tomcat)
6. dll
Semuanya tidak ada yang bermasalah. Dan client saya senang karena mendapat benefit dari virtualisasi. Terutama adalah disaster recovery — ketika ada masalah, services bisa kembali up & running dalam hitungan menit saja.
Vmware server : yang mudah didapat & banyak digunakan untuk production environment
Vmware player : hanya player / tidak bisa dipakai untuk membuat virtual machine
Vmware ESX : setahu saya ini hardware-based, berupa card.
Vmware workstation : lebih fokus untuk keperluan di desktop : bisa dimanage dengan mudah secara centralized, bisa di deploy dalam skala besar dalam waktu singkat, dst


Memang penggunaan VMware (ataupun teknologi virtualisasi lainnya) di Indonesia masih belum terlalu memasyarakat. Saya selalu mempromosikan ini karena berbagai kelebihannya dibandingkan dengan infrastruktur non-virtual :
[ 1 ] Lebih hemat server :
jumlah server bisa ditekan sampai 50% lebih sedikit, atau bahkan lebih lagi dari itu
[ 2 ] Less heat :
panas di datacenter kita jadi berkurang, karena poin 1
[ 3 ] Less cooling :
karena poin 2, maka alat pendingin / AC yang diperlukan juga tidak sebanyak yang biasanya
[ 4 ] Less electricity :
karena poin 1 & 3, maka datacenter kita jadi hanya memerlukan daya listrik dalam jumlah yang jauh lebih sedikit
[ 5 ] Less space :
ruangan di datacenter adalah sesuatu yang sangat mahal, karena fasilitas yang terpasang di ruangan tersebut (AC, special floor, security features, special cabling, etc)
Karena poin 1, maka kita jadi bisa menghemat penggunaan space di datacenter kita.
[ 6 ] Easy to backup :
Full backup bisa dilakukan dengan mudah / fully automated.
[ 7 ] Fast disaster recovery :
ketika ada masalah, services bisa kembali up & running dalam hitungan menit. Cukup copy kan image dari VM (virtual machine) ybs ke komputer lainnya (apa saja, bahkan komputer desktop sekalipun) yang sudah terpasang VMware player / VMware server.
[ 8 ] Easier server management :
karena jumlah server secara fisik lebih sedikit, maka managementnya juga menjadi lebih mudah.
[ 9 ] Standardized hardware :
karena semua virtual machine akan berjalan pada konfigurasi hardware (virtual) yang sama, maka ini sangat memudahkan dalam management nya.
Contoh; kita bisa procure server yang berbeda total sekalipun dengan server-server lainnya yang sudah ada; asalkan bisa menjalankan VMware server maka tidak masalah.
Contoh lainnya; saya takjub ketika suatu hari saya ditunjukkan sebuah VM yang menjalankan DR-DOS dan bisa konek ke server Netware v4.x milik client saya tsb. Ketika saya tanya apakah sulit menemukan driver DOS untuk network card virtual dari VMware tersebut, sambil nyengir dia menjawab “tidak”.
Karena semua virtual machine dari VMware menggunakan hardware yang sama, maka driver-driver nya cenderung sudah tersedia dimana-mana, seringkali malah sudah built-in di OS yang kita gunakan (Linux, Solaris, dst).
Lain halnya ketika kita menggunakan sebuah hardware aneh dari vendor yang tidak terlalu dikenal (atau yang dikenal sekalipun).
[ 10 ] Easier Load management :
jika sebuah server (fisik) overload, maka opsi kita biasanya hanyalah upgrade server tersebut, atau menggantinya.
Ketika sebuah virtual machine overload, maka kita tinggal meng copy nya ke server lainnya yang lebih powerful.
[ 11 ] Less cost for resiliency :
Ketika kita memiliki 4 buah server fisik, maka jika kita ingin memasang power supply / hard disk / dll yang redundant di setiap server maka biaya nya menjadi sebanyak jumlah
server fisik tsb (4 buah)
Dengan server virtual, maka kita menghemat sampai 75% pada kasus ini.
[ 12 ] Dst
Disaster Recovery bisa lebih cepat karena kita hanya perlu meng copy kan backup image dari virtual machine ybs ke sebuah komputer lainnya (yang sudah ada VMware server terpasang) – dan maka virtual machine tsb kembali berjalan dengan baik.
Virtual Host tidak selalu butuh spec yang tinggi. Saya pernah menjalankan VMware di komputer Pentium III, no problem.
Mengapa bisa begitu ?
Perlu kita sadari bahwa kebanyakan aplikasi sebetulnya tidaklah CPU-intensive. Bahkan yang kita kira demikian pun, kalau kita periksa lagi, ternyata average CPU utilization nya seringkali masih single digit / dibawah 10 %
Jadi, seringkali saya bisa menjalankan 4 virtual machine sekaligus hanya di sebuah server dengan 1 buah prosesor dual-core.
Biasanya kita hanya perlu memastikan bahwa ada cukup memory untuk menjalankan semua virtual machine tsb tanpa menyebabkan swapping.
Ini yang sering rancu – ketika virtual machine lambat dikira karena prosesor kurang cepat; padahal ketika diteliti lagi sebetulnya karena kekurangan memory, sehingga masing2 virtual machine (VM) melakukan swapping.
Padahal pada kondisi biasa saja swapping sudah sangat “expensive”
(kecepatan memory bisa 100x lebih cepat daripada kecepatan hard disk).
Apalagi jika swapping sampai terjadi di VM (virtual machine).
Biasanya skenario saya adalah sbb :
[ 1 ] Banyak Virtual Host (VH)
[ 2 ] 1 buah backup VH : semua VM di backup kesini setiap malam secara
otomatis / kapasitas hard disk besar.
Kalau ada salah satu VH yang down, maka services di VH ybs bisa
dijalankan dulu sementara di mesin ini, sambil menunggu VH ybs selesai
direparasi.

0 komentar:

Posting Komentar